Minggu, 09 November 2008

EMOSI VS LOGIKA



"Hai Emosi bersahabatlah dengan logika dan rendahkan dirimu terhadapnya!"


Emosi dapat berubah-ubah tanpa mengenal waktu. ketika pagi hari menyambutnya, dia dapat tersenyum, serasa hari akan menjadi begitu indah. Namun ketika disambut oleh sebuah masalah besar disiang hari, seketika itu juga dia dapat berubah menjadi murung dan gelisah. Ketika malam hari tiba, dia tersenyum kembali pada saat dia dapat beristirahat dari lelahnya aktivitas dalam satu hari.

Hidup membutuhkan kestabilan dan ketenangan. Akan tetapi apa yang terjadi jika emosilah yang menguasai kita?

Emosi harus dikuasai atau dikontrol, agar dia dapat menghadapi setiap kejadian-kejadian di hidupnya dengan tetap berada pada posisi tenang.

Siapakah yang dapat memimpinnya?

yaitu logika atau pikiran kita. apa yang kita pikirkan memancarkan ekspresi perasaan kita. jika kita dapat berpikir pada koridor positif, melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang baik, memberi makna yang baik pada setiap kejadian dalam hidup kita. . . maka perasaan atau emosi akan tetap dalam keadaan tenang atau stabil.

sebaliknya jika hidup kita dipenuhi dengan pikiran negatif, kekawatiran, rasa bersalah, kecurigaan. . . maka secara tidak langsung akan berpengaruh pada emosi kita pula. percayakah?


kita hidup diperhadapkan dengan banyak hal menyenangkan dan juga banyak masalah yang mengganggu hidup kita. satu hal yang pasti, kita harus menang dari masalah yang berusaha menguasai hidup kita.

Mulailah dengan belajar melihat segala sesuatu dari sudut padang yang baik, bahwa segala hal yang terjadi adalah baik untuk kita, dan akan mendatangkan hal yang lebih indah.

Selamat merenungkan apa yang baik dalam kehidupan ini. . . and percayalah, anda akan dapat menikmati hidup ini dengan emosi yang baik pula. GBU.